Pencarian
Latest topics
Selamat datang di Forum Sharing FIKR
Mon Feb 11, 2008 7:31 am by Admin
UNTUK MENDENGARKAN RADIO FIKRMEDIA MOHON DAFTAR DAHULU DI PENDAFTARAN SYUKRAN ^.~
:: UNTUK KEMBALI KE HALAMAN UTAMA KLIK INDEKS ::
=========================================================================
Terima kasih bagi Antum-Antuna yang telah bergabung di FORUM FIKR yang insyaallah dapat membantu Ikhwah Fillah sekalian dala m berdiskusi maupum sharing dalam …
:: UNTUK KEMBALI KE HALAMAN UTAMA KLIK INDEKS ::
=========================================================================
Terima kasih bagi Antum-Antuna yang telah bergabung di FORUM FIKR yang insyaallah dapat membantu Ikhwah Fillah sekalian dala m berdiskusi maupum sharing dalam …
Comments: 0
Your first subject
Mon Feb 11, 2008 7:12 am by Admin
Take some time to read this information before starting to use the administration of your forum:
How to access your administration panel ?
In the top menu, click on Log In, a new page is displayed. Fill in the username "admin" and the password you have choosen during your registration. If you have lost or forgot it, click here. Once you are logged in, click on the link "Administration Panel" at …
How to access your administration panel ?
In the top menu, click on Log In, a new page is displayed. Fill in the username "admin" and the password you have choosen during your registration. If you have lost or forgot it, click here. Once you are logged in, click on the link "Administration Panel" at …
Comments: 0
Social bookmarking
Bookmark and share the address of .: FIKRMEDIA FORUM KOMUNIKASI :: on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of .: FIKRMEDIA FORUM KOMUNIKASI :: on your social bookmarking website
Ikhwan Tempe, Akhwat Tahu
4 posters
Halaman 1 dari 1
Ikhwan Tempe, Akhwat Tahu
Tulisan ini adalah sekuel dari tulisan ana yang terdahulu tentang kecenderungan akhwat dengan susahnya memahami manhaj. Bisa dianggap ini adalah sebuah ‘pengecualian’ dari generalisasi yang ana lakukan, walaupun sebenarnya ini bukanlah pengecualian.
Bermula ketika di Bidang Acara ospek kampus sedang melaksanakan Training For Trainers 1. Di acara ini ana bertindak sebagai orang nomor 3, walaupun secara struktur berada di urutan kedua. Penanggung jawab kegiatan ini adalah seorang al akh yang sudah hampir dua tahun ana kenal. TFT 1 ini dilaksanakan di kompleks Gelora Bung Karno. Tujuan utama dari TFT ini adalah membentuk kekuatan fisik, kedisiplinan, dan pemikiran. Panitia terdiri dari ketua bidang acara, sekbid, tiga kasubbid dan tiga akhwat, serta satu panitia undangan dari eks bidang acara tahun lalu.
Pesertanya terdiri dari 14 ikhwan staf yang terbagi dalam dua kelompok dan 7 akhwat staf. Tidak seluruhnya staf bidang acara, 4 diantara adalah BPH ospek kampus. Saat pelaksanaan acara. Ternyata ada dua ikhwan staf yang izin. Salah satunya karena mengikuti LDK himpunan jurusan, yang lain karena sakit. Akhwat staf lengkap.
Berhubung dari kampus dan Gelora cukup jauh, kami sebagai panitia menyusun rencana pemberangkatan yang cukup unik. Peserta TFT 1 dilarang menggunakan kendaraan beroda 1-6. Jadi, satu-satunya cara yang realistis adalah dengan naik KRL dari stasiun Pd. Ranji dan turun di stasiun Palmerah. Seluruh peserta berhasil melalui ujian pemberangkatan dengan sukses. Bahkan peserta akhwat sampai lebih dahulu daripada panitia.
Saat acara pengkondisian peserta dan pembukaan acara TFT 1, kami menarik harta cair mereka berupa uang, ATM dan dompet. Kartu identitas kami tinggal. Acara berlanjut dengan acara games yang kami pandu di sekitar taman Gelora.
Acara demi acara saling menyususul, shalat dhuha, forum curhat dan kompre, istirahat, makan jelly buatan panitia akhwat (tumben....rasanya enak euy...!), shalat dhuhur, makan siang, dan berdagang.
Berdagang?
Yup! Panitia memberi penugasan kepada peserta untuk membawa barang dagangan senilai minimal Rp 50.000,-. Barang dagangan kami bebaskan. Dari peserta ikhwan ada yang membawa dagangan berupa makanan ringan. Kelompok ikhwan yang lain membawa voucher pulsa sepuluh ribuan. Peserta akhwat bawa apa, ana kurang tahu.
Ba’da dhuhur sampai jam 13.00-an ikhwan berhasil menjual pulsa 20.000 dan makanan ringan senilai 10.000-an. Dari Masjid Al Bina kami menuju Tennis Indoor.
Jam satu siang kami sampai di Tennis Indoor untuk nonton konser. Konser Kemanusiaan Untuk Kemerdekaan Palestina yang diadakan KNRP. Tiket masuknya @Rp 15.000,-. Jadi, kami melaksanakan training dengan pemateri Ustadz Adhyaksa Dault dan Ustadzah Yoyoh Yusroh dengan bonus hiburan Rijalul Kahfi, I.R.A., Brigade Intifadhah, Justice Voice, Shoutul Harakah dan Izzatul Islam. Lumayan gak tuh...Hwehehe...Biayanya murah!
Acara konser selesai sekitar jam 4 sore. Panitia keluar dari gedung sekitar jam 15.46. Kami segera shalat ‘ashr di mushalla sekitar. Sementara peserta kami SMS untuk shalat di Masjid Al Bina. Panitia ikhwan dan akhwat segera mencari jalur keluar dari komplek Gelora untuk pulang ke kampus. Kami merencanakan untuk keluar menuju jalan raya tanpa melalui Al Bina. Awalnya kami menuju JCC, tapi panitia akhwat merasa jalan yang kami tempuh salah. Kami dari ikhwan pun manut. Perlu diketahui bahwa dari seluruh panitia yang pulang ini tidak ada yang cukup paham dengan komplek Senayan.
Setelah sampai di luar pagar komplek kami sampai di depan Hotel Century. Tuing...tuing...tuing... akhwat tidak tahu harus jalan lagi kemana. Setelah istirahat dan saling ‘menyalahkan dan bersalah’ ana mengambil inisiatif. Ana menawari ke akhwat, mau pulang lewat mana, Lewat Al Bina atau Menpora?
“Tafadhal....” begitu jawab salah seorang dari mereka.
Ana memutuskan mengambil jalan via Menpora, menyusuri TVRI, Taman Ria, JCC, MPR/DPR dan akhirnya dua kali nyeberang ke Semanggi. Jarak yang sebenarnya cukup jauh, untuk ukuran akhwat. Apalagi selama seharian, acaranya jalan-jalan melulu. Sampai di sekitar The Sultan, ana SMS ke akhwat yang berjalan jauh di belakang ikhwan. Ana kasihan dengan mereka.
“Jalan kaki ato taksi?”
“Terserah antum, kami taat...”
Jawaban luar biasa yang ‘jarang’ ana dengar dari akhwat.
Di halte Semanggi kami menunggu dan menaiki Patas 44 jurusan Senen-Ciledug. Sampai di Kreo kami shalat maghrib dan melanjutkan ke kampus dengan C12. Sampai di markaz hampir isya’.
Terus tempe sama tahunya dimana? Yuk...ana ceritain...
IKHWAN TEMPE!
Dari 14 peserta ikhwan yang dapat hadir ada 12 hidung. 1 sakit, alasan syar’i yang diterima. 1 lagi ikut LDK himpunan jurusan. Sementara di sisi lain ada ikhwan yang seharusnya juga ikut LDK tapi memilih menikuti TFT 1. Prioritas amanah yang masih perlu dipertimbangkan lagi....
Sebelumnya ada satu ikhwan yang sudah berazzam tidak ikut. Ana sudah mencoba menekan melalui kasubbidnya, secara langsung, via murabbi bahkan teman sekampungnya. Dengan orang terakhir ini baru sukses dan beliau mau ikut.
Ba’da dhuhur ada satu ikhwan izin pulang. Ana kurang tahu alasannya.
Sebelum nonton konser, satu ikhwan izin lagi. Kali ini alasannya kurang logis menurut ana, tapi kabid tetap mengizinkan pulang. Alasannya karena tidak tahu kalau dalam rangkaian acara hari itu ada nonton konser, padahal sepekan sebelumnya sudah ditransfer informasinya. Alasan tambahan karena harus mengerjakan tugas kelompok, padahal konon setelah sampai kampus tidak jadi mengerjakan tugas kelompok dengan alasan kelelahan dari Senayan. Alasan lainnya belum mencuci baju untuk kuliah hari Senin. Alasan terakhir syar’i nggak ya....?
Konsep kepulangan peserta kami tinggal tanpa uang masing-masing kecuali hasil penjualan barang dagangan. Di ikhwan terkumpul dana sekitar Rp 30.000,-an untuk 12 ikhwan. Dengan uang tersebut mereka berhasil pulang dengan KRL. Tapi yang membuat kecewa, dan sudah kami prediksi, adalah ketika salah seorang peserta yang kami anggap paham tentang sistem jama’ah mengeluh dan protes. Bunyi SMS-nya kurang lebih begini.
“Assalamu’alaikum. Kalo sampai ane terlambat mengajar, ana hanya bisa istighfar.Dan ana tidak akan mau ikut acara seperti ini lagi. Jazakallah.”
Dibalas oleh panitia ikhwan yang menjadi PJ TFT 1 hari itu. Beliau menyatakan bahwa beliau bahkan telah membatalkan mengajar dan liqa’ karena acara ini.
Ketika shalat maghrib ada yang mengirim SMS, namun baru ana bua jam sepuluh malam karena kehabisan baterai. SMS itu berasal dari peserta ikhwan yang lain. Isinya begini...
“Assalamu’alaikum. Tidak bermaksud untuk lantang ato tidak taat, ana memohon agar mas memberikan amanah yang ringan2 aja untuk ana dalam seminggu ato 2 minggu ini terkait dinamika... ana ingin mencharge dulu diri ana dan mengerjakan amanah2 ana yang lain terlebih dahulu yang terbengkalai...mungkin ****** (nama ikhwan yan lain_red) juga. Afwan n syukron. ***** (nama pengirim_red)
Ikhwan tempe! Begitulah sebutan yang ana berikan kepada mereka. Sebenarnya sebutan itu diberikan oleh kabid salah satu bidang ospek kampus kepada ana dan seorang ‘rekan’ beberapa waktu yang lalu ketika musim reorganisasi.
AKHWAT TAHU!
Ada satu akhwat yang kami biasa menyebutnya Power Rangers. Hari Sabtu pagi beliau berangkat ke Sukabumi untuk mengikuti LDK himpunan jurusan. Katanya perjalanan membutuhkan waktu 3 jam. Seharian mengikuti acara LDK. Malamnya balik ke kampus hanya agar bisa mengikuti TFT 1 bidang Acara. Hari Ahadnya beliau mengikuti acara TFT 1 hingga selesai. Senin pagi beliau pergi ke Bogor untuk suatu urusan. Subhanallah...! Bener-bener Akhwat Power Rangers!
Dari kerja tim pada pelaksanaan TFT 1 tersebut peserta akhwat mampu menjual seluruh barang dagangan yang mereka jajakan di komplek Senayan. Dengan seluruh penjualan itu, mereka berhasil menyewa dua unit taksi untuk mengantar mereka pulang ke kampus. Jauh berbeda dengan ikhwan yang haruis naik KRL dengan biaya pulang Rp 30.000-an. Perjuangan yang luar biasa.
Ketika peserta ikhwan mengeluh dan protes, tidak ada laporan ke panitia akhwat bahwa peserta akhwat mengeluh. Bahkan hingga tulisan ini diketik tidak ada keluhan tentang konsep acara TFT.
Yang cukup luar biasa adalah dari panitia akhwat sendiri. Ana katakan luar biasa karena mereka mau saja mengikuti kebijakan ikhwan yang cukup berat untuk mengambil rute pulang yang jauh. Bahkan ketika mereka melakukan ‘kesalahan’ mereka dengan rendah hati minta maaf pada panitia ikhwan. Padahal ikhwan sebenarnya juga salah perhitungan...Bagi ana secara pribadi SMS yang berbunyi “Terserah antum, kami taat...” benar-benar luar biasa. Ini menunjukkan suatu pemahaman yang dalam tentang manhaj. Padahal ana biasa menyebut mereka akhwat protestan. Hwehehe…
Akhwat Tahu! Begitulah ana menyebut mereka. Bukan tahu yang enak digoreng, tapi tahu yang bermakna mengerti dan paham tentang sebagian jalan pergerakan jama’ah ini
____
Semoga ikhwan tempe hanyalah kasus di bidang acara yang akan segera dapat diperbaiki dan semoga akhwat tahu adalah generalisasi akhwat di muka bumi. Ya Allah kabulkanlah....Ya Allah kabulkanlah....Ya Allah kabulkanlah...
Diposting oleh priyayimuslim pada 8/05/2008 02:43:00 PM 0 komentar Link ke posting ini Ikhwan Tempe, Akhwat Tahu
asyahidun- Jumlah posting : 6
Join date : 22.04.08
Age : 35
Lokasi : Kalasan,Sleman,Yogyakarta
YAng pAsTi..
yang pastii ituu semua adalah hasil amal jama`i..
asyahidun- Jumlah posting : 6
Join date : 22.04.08
Age : 35
Lokasi : Kalasan,Sleman,Yogyakarta
Cool
Salut buat para akhwat.
Masak yg ikhwan kalah?? Dasar mental kerupuk.
Masak yg ikhwan kalah?? Dasar mental kerupuk.
Shirotsuya- Jumlah posting : 1
Join date : 14.03.09
re Shirotsuya
hmm nda semua ikhwan dong akh..emang antum bukan ikhwan???
asyahidun- Jumlah posting : 6
Join date : 22.04.08
Age : 35
Lokasi : Kalasan,Sleman,Yogyakarta
:)
Assalamu'alaikum
ikut gabung ya...
mau menanggapi tulisan "Ikhwan Tempe, Akhwat Tahu" meskipun ini postingan setahun yang lalu. Sebenarnya acaranya sangat bagus. Tapi ada beberapa pesan dari ana :
- keep husnudzon
- kadang suatu hal itu perlu paksaan. Namun, kalau konteksnya seperti yg ditulis disini kurang bagus hasilnya kalau memaksa seseorang untuk mengikuti acara, kurang optimal hasilnya.
- kecewa? kecewa itu ada salah satunya ketika kita ketinggian harapan. "Tapi yang membuat kecewa, dan sudah kami prediksi, adalah ketika salah seorang peserta yang kami anggap paham tentang sistem jama’ah mengeluh dan protes". tugas kita mengingatkannya, kalau memang kejadiannya seperti itu.
- fiqh aulawiyatnya
- fokus. Kalau sudah di suatu acara (sudah menjadi pilihan kita), untuk mendapatkan materi optimal kuncinya F-O-K-U-S
- tetap tersenyum
semua pasti ada hikmahnya. afwan ya...
wassalamu'alaikum
ikut gabung ya...
mau menanggapi tulisan "Ikhwan Tempe, Akhwat Tahu" meskipun ini postingan setahun yang lalu. Sebenarnya acaranya sangat bagus. Tapi ada beberapa pesan dari ana :
- keep husnudzon
- kadang suatu hal itu perlu paksaan. Namun, kalau konteksnya seperti yg ditulis disini kurang bagus hasilnya kalau memaksa seseorang untuk mengikuti acara, kurang optimal hasilnya.
- kecewa? kecewa itu ada salah satunya ketika kita ketinggian harapan. "Tapi yang membuat kecewa, dan sudah kami prediksi, adalah ketika salah seorang peserta yang kami anggap paham tentang sistem jama’ah mengeluh dan protes". tugas kita mengingatkannya, kalau memang kejadiannya seperti itu.
- fiqh aulawiyatnya
- fokus. Kalau sudah di suatu acara (sudah menjadi pilihan kita), untuk mendapatkan materi optimal kuncinya F-O-K-U-S
- tetap tersenyum
semua pasti ada hikmahnya. afwan ya...
wassalamu'alaikum
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
Sat Jul 25, 2009 11:59 am by Admin
» Doa Fresh for fikrmaters
Sat Jul 25, 2009 11:39 am by Admin
» Believe it or not!!
Wed Jul 22, 2009 12:40 pm by Admin
» ROHIBA BIKIN FILM
Sat Jul 18, 2009 9:59 am by Admin
» Rohis Saka (rhz GKILA)
Sun Jul 05, 2009 1:07 am by Admin
» PendapatQ Aja ^_^
Mon Apr 13, 2009 8:26 pm by asyahidun
» Untuk Saudaraku seperjuangan...
Fri Mar 27, 2009 9:08 am by asyahidun
» Generasi pemuda muslim nan kritis!!
Fri Mar 27, 2009 9:05 am by asyahidun
» Selamat datang di Forum Sharing FIKR
Mon Feb 11, 2008 7:31 am by Admin